Pemateri : Achmad Helmi Gustang & Muhammad Fadhil Khair
Materi : Kitab Tafsir Al-munir hal. 865 (paragraf terakhir) - hal. 867
Notulen : Ainul Fahmi Kurniawan
Tempat : Kediaman Ustaz Ramadlan
• I'rab" ليلتئذ "
ليلة : ظرف زمان منصوب
إذ : طرف لما مضي من الزمان مبني علي السكون في محل حر مضاف إليه و حرك بالكسر لإلتقاء الساكنين والتنوين في آخره عوض عن جملة
*Adapun arti dari kata "ليلتئذ" adalah 'Pada malam ia membaca surah Al-ikhlas tsb.'
*Adapun kata روی dimajhulkan harus menyertakan setelahnya عن seperti (رُوْیَ عن الإمام أحمد) dan jika di ma'lumkankan (رَوَی الامام اخمد)
*Kata "أيوب" dijar dengan fathah karena Trmsuk ممنوع من الصرف dengan 2 illat yaitu alamiyah dan ajm.
*Adapun semua nama² nabi yang adalah ajm kecuali صالح نوح شعيب محمد لوط هود yg bisa disingkat (صن شملة)
*Perbedaan antara "أحدكم" dan "أحد منكم", kadang kala pada أحدكم itu setelahnya tidak membutuhkan فاء الجواب , berbeda dengan أحد منكم membutuhkan فاء الجواب.
*ضمير الشأن هو ضمير يتقدم الجملة لتفسيرها
Contoh : زيد هو الكريم
*Kata "الصمد" dalam kalimat ( الله الصمد ) berbentuk Ma'rifah, dan berkedudukan khabar, sedangkan asal dari mubtada' itu ma'rifah dan khabar itu nakirah. Namun, ada 2 keadaan khabar menjadi ma'rifah sebagaimana yang disebutkan dalam kitab "تمهيد القواعد بشرح تسهيل الفوائد "keadaan itu yakni:
1. أن يكون معروفا (sudah diketahui atau dikenal)
Kita sudah ketahui dan ma'lum bahwa satu²nya tempat bergantung hanyalah kepada Allah, maka khabar dsni berbentuk Ma'rifah.
2. أن يؤمن التباس الخبر بالوصف (agar tidak terjadi kebingungan antara khabar dan sifat)
Wallahu a'lam
Posting Komentar