BREAKING NEWS

Kamis, 10 November 2022

Evolusi dan Agama: Miskonsepsi antara Fiksi atau Agama

 

Foto Pemateri Nadwah

Resume Nadwah Ilmiah IADI Mesir

Jumat, 4 November 2022

Pemateri    : Imam Ahmad Rezky

Moderator : Mursalin

Notulis      : Fahri Syahrial

 

1. Evolusi adalah konsep terpenting dalam biologi. Secara ringkas evolusi menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk kehidupan muncul sebagai hasil perubahan susunan genetiknya. Organisme-organisme modern merupakan keturunan dari bentuk-bentuk kehidupan sebelumnya yang mengalami modifikasi.

Ironisnya, meskipun gagasan evolusi telah diterima oleh sebagian besar saintis, gagasan ini banyak ditentang masyarakat karena kontradiksinya dengan beberapa aspek ajaran dari beberapa agama. Hal yang paling kontroversial dari teori ini adalah upayanya menjelaskan asal-usul manusia dari proses alamiah. Lebih jauh dikatakan bahwa teori evolusi jelas-jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip aqidah Islam, sehingga umat Islam harus memilih salah satu dari dua hal: iman atau evolusi.

2. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary dijelaskan bahwa teori adalah suatu himpunan gagasan yang masuk akal dan bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta atau kejadian-kejadian. Sedangkan evolusi merupakan proses terjadinya perubahan dalam jangka waktu yang panjang, dan perubahan itu akan menjadi lebih kompleks namun akan terlihat selama berjuta tahun kemudian.

Secara sederhana, teori evolusi dapat didefinisikan sebagai himpunan gagasan atau pendapat yang menjelaskan tentang proses kejadian tentang fenomena yang lambat laun mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk dan fungsi.

3. Teori ilmiah apa pun sesungguhnya tidak dapat meniadakan tuhan. Teori ilmiah tidak dapat begitu saja menghasilkan simpulan-simpulan keagamaan, karena kebenaran ilmiah adalah relatif dan bersandar pada asumsi-asumsi dasar serta bergantung pada teori yang ada. Agama (wahyu) merupakan petunjuk bagi umat manusia, kebenarannya bersifat mutlak.

4. Ilmiah itu ada dua, ada Hadiqatul Ilmiah dan Nazhoriyatul Ilmiah. Hadiqotul Ilmiah kita yakini kebenarannya, karena telah teruji. Berbeda dengan Nazhoriyatul Ilmiah, yang belum bisa kita percayai karena kebenarannya belum pasti.

5. Ada Qoth’iyyatul Tsubut dan Zhonniyyatul Tsubut. Jangan sampai dengan adanya Zhonniyyatul Tsubut mengacaukan atau membuat kita ragu akan Qoth’iyyatul Tsubut.

-  Pada sesi Tanya jawab muncul pertanyaan yang menyinggung apa sebab penulis memilih judul makalahnya dengan diawali kata Miskonsepsi?

Pemateri memaksudkan Miskonsepsi pada judul makalahnya, karena kebanyakan orang mengira bahwa sebuah teori hanya teori biasa saja Tanpa melalui pembuktian-pembuktian. Kemudian penulis melanjutkan dengan kata “Fiksi” yang menyatakan bahwa teori dalam pemaknaan sehari-hari, berbeda dengan teori dalam bidang sains. Dalam pembahasan makalah, dijelaskan bahwa teori itu apakah fakta atau bukan? Teori ilmiah adalah fakta yang tidak benar-benar terjadi, walaupun banyak para ilmuwan menyatakan hal tersebut.

Teori itu bukan fakta ilmiah, karena masih dilakukan perkembangan-perkembangan dan penelitian-penelitian. Jadi pendapat seseorang terhadap teori tergantung oleh perkembangan dari penelitian-penelitian yang sedang berlangsung. Sebuah teori, tidak untuk diyakini karena teori bergantung pada penemuan-penemuan dari para peneliti. Oleh karena itu, teori itu untuk dipelajari kemudian dilakukan perkembangan-perkembangan dan penelitian-penelitian yang lebih lanjut.  

-  Ketika kita melihat sejarah asli dari munculnya teori evolusi, itu muncul karena kosongnya akidah dalam hati. Karena pencetus teori evolusi adalah orang-orang yang tidak beragama, mereka tidak tahu asal manusia dari mana. Oleh sebab itu, mereka mencari tahu. Sedangkan kita yang beragama (khususnya agama islam), hal tersebut sudah jelas sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadist.

-   Apakah ilmu pengetauan bertentangan dengan agama?

Ilmu pengetahuan dan agama tidak akan bertentangan, karena keduanya berasal dari Allah Swt. Semua fakta ilmiah pasti sepakat terhadap Al-Quran. Dengan demikian, kita harus membedakan antara fakta dan teori.

-  Pembahasan tentang teori evolusi ada dua kubu, antara orang yang beragama dan orang yang tidak beragama. Kita sebagai orang yang beragama tidak serta merta berbicara, karena kita dibatasi oleh agama. Dibatasi bukan berarti kita tidak boleh membahas, hanya saja kita dibatasi secara konsep maupun dalil. Sedangkan orang yang tidak beragama, mereka bebas membahas apa saja karena mereka tidak terikat dengan apa pun.

 

Untuk file makalahnya bisa diunduh di bawah ini: 

https://drive.google.com/file/d/1gVu5Nfd5Man6IL4dLz6QlemAmvhtWY4j/view?usp=drivesdk

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Addariah. Designed by OddThemes