![]() |
Foto Pemateri Nadwah |
Resume Nadwah Lughawiyah
Jumat, 31 Maret 2023
Pemateri 1: Arman Muhammad Tahir
Pemateri 2: Ahmad Fiqhi Ash-Shiddiq
Moderator: Muhammad Auflah Khalifah
Notulis: Andi Raihan Muflih
Pada Maqra’ yang dibawakan oleh kedua pemateri menjelaskandi antaranya dari aspek bahasanya. Contohnya, pada konteks هذه الأوصاف (Hadzihi Al-Aushofu). Hadzihi adalah Ismul Isyarah dan Al-Aushofi adalah Athful Bayan (sebagai penjelas) kepada hadzihi.
Namun dari penjelasan tersebut timbul pertanyaan dari hadirin:
1. Al-Aushofi adalah Ma’rifah yang sebelumnya adalah Isim Isyarah. Dan Ma’rifah yang sebelumnya isim isyarah dii’rab sebagai badal, namun hal ini berbeda dari penjelasan pemateri.
Memang dalam suatu, ada yang menjelaskan bahwasanya tidaklah mutlak ma’rifah yang datang setelah isim isyarah adalah badal. Namun benar kebanyakan ma’rifah yang datangsetelah isim isyarah adalah badal.
2. Bagaimana cara kita membedakan antara badal dan atful bayan?
Kedua hal ini tentu sangat berbeda dari segi definisinya. Badal adalah At-tabi’u al-maqshudu bilhukmi bilaa washitha adalah sesuatu yang mengikuti yang dihukumi dari maksud yang dituju tanpa adanya perantara. Sedangkan Athful Bayan adalah At-tabi’u al-muwaddihu jamidu ghairu muawwal, sesuatu yang mengikuti tidak memiliki pecahan kata dan sebagai penjelas dari maksud pada hukum.
Namun perbedaan mendasar dari keduanya adalah badal sesuatu yang dijatuhi hukum oleh maksud yang dituju dan athful bayan adalah ada penjelas dari maksud pada hukum sebagai contoh:
Badal جاء خليفة عمر yang dijatuhi hukum pada maksud khalifah yang datang adalah umar. Dan Athful bayan للتنبيه على قبح وشناعة هذه الأوصاف , al-aushof disini sebagai penjelas atas isim isyarah sebelumnya. Bahwasanya dari qubhi wa sinaati adalah sifat.
Posting Komentar