BREAKING NEWS

Selasa, 24 September 2024

Menggali pemikiran besar dari Said Nursi, seorang tokoh besar dunia Islam yang digelari sebagai “Badiuzzaman”

                                                                    foto pemateri dan moderator



Resume Nadwah

Pemateri : Ustadz Dr. Mahkamah Mahdi,Lc.,MA.

Moderator : Haidir Rasyid

Notulis: Hamsah Hasbar

Tema : Muqoddimah Risalah Nur

 


1. BIOGRAFI SINGKAT SAID NURSI

Said Nursi adalah seorang ulama, cendekiawan muslim di era kekhalifahan Turki Utsmani. Masyhur akan kecerdasan dan pengaruhnya pada dunia Islam di zamannya. Bahkan ajarannya masih sangat terasa hingga saat ini.

Digelari oleh para ulama sebagai “Badiuzzaman” (orang yang tidak ada bandingan di zamannya). Berbagai kelebihan yang dimilikinya menunjukkan bahwa beliau memang berhak mendapatkan posisi ini. Kecerdasan beliau dalam agama, kemampuan beliau dalam mengambil keputusan, kehebatannya dalam merumuskan nilai-nilai Islam dan mengimplementasikannya dengan permasalahan masyarakat Islam kontemporer. Beliau dengan kemampuannya menjaga nilai-nilai Islam agar tetap kokoh ditengah gempuran budaya dan ajaran yang bermaksud merusak Islam.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh pemateri bahwa semasa hidupnya, Said Nursi telah mampu menghafal 90 judul kitab referensi keIslaman dan hanya butuh waktu 3 bulan untuk memurojaah hafalannya. Beliau menghafal kitab jam'ul jawami' (kitab tebal berisikan ilmu ushul fikih Islam) hanya dalam jangka satu pekan. Ketekunan belajar dibawah asuhan dan bimbingan gurunya menjadikan Said Nursi kemudian mendapat pengakuan dari gurunya Syaikh Fathullah Effendi akan kehebatannya. Selain ahli dalam keilmuan Islam beliau juga mahir dalam keilmuan umum seperti sains, politik, dan matematika. Dengan semua keahliannya ini membuatnya berbeda dibanding pelajar-pelajar yang lain.

2. RAHASIA KECERDASAN SAID NURSI

Rahasia kecerdasan beliau tidak lain terletak pada kedua orang tuanya. Orang tuanya sangat memperhatikan tumbuh-kembang keluarganya bahkan dalam hal-hal yang kecil sekalipun. Dikisahkan bahwa orang tua beliau ketika menggembalakan ternaknya ke padang rumput, mulut ternak-ternaknya akan ditutup, agar tidak memakan tanaman-tanaman yang dilalui dan akan dibuka ketika sampai ke padang rumput. Juga dikatakan bahwa tidaklah ibunya menyusui anaknya kecuali sebelum ia berwudhu. Pola asuh orang tuanya inilah yang kelak membuahkan hasil yang tertanam dalam diri Said Nursi berupa kejernihan berpikir, kebersihan hati untuk menerima ilham-ilham yang dianugerahkan Allah swt. Artinya adalah doa dan usaha dari orang tua untuk memberikan keteladanan kepada anak-anaknya dan hal ini penting. Terkhusus di zaman sekarang ini karena begitu berat dan susahnya bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya, ujar Ust. Mahkamah.

3. AWAL MULA MUNCULNYA KARYA FONUMENAL “RISALAH NUR”

Kitab Risalah Nur ditulis selama sekitar 25-30 tahun. Sebelum Khilafah Utsmaniyyah mengalami keruntuhan, Said Nursi sudah aktif menjadi seorang pembicara, sangat berpengaruh dan suaranya didengar oleh masyarakat luas. Inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal penulisan kitab Risalah Nur selama masa pengasingannya.

Said Nursi hidup di dua masa, Masa sebelum runtuhnya Khilafah Utsmaniyyah dan masa berdirinya negara Turki dengan sistem sekuler. Said Nursi pada saat itu aktif ditengah masyarakat, sebagai penengah atas persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat, perselisihan antar suku, bahkan sampai ke ranah pemerintahan. Jadi Said Nursi tahu persis bagaimana permasalahan runtuhnya Khilafah Utsmaniyyah, dari segi pendidikan, politik, militer, dan lain-lain.

Puncaknya adalah ketika Khilafah Turki Usmani berubah menjadi negara sekuler. Dan sebenarnya ini adalah desain yang panjang olah orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Jadi yang pertama kali mereka hapuskan itu adalah sistem kesultanan Usmani dan kemudian menggantinya dengan sistem pemerintahan demokrasi.

Yang kedua, ketika sudah menjadi negara republik. Puncaknya ketika mereka sudah menerapkan kebijakan-kebijakan anti Islam. Seperti undang-undang pelarangan hijab, hukum ini diterapkan dan dipaksakan. Dan berbagai undang-undang lainnya yang semakin menjauhkan umat Islam dari agamanya. Pada masa inilah pemberian gelar seperti “Syaikhul Islamiyyah” itu ditiadakan, semua madrasah-madrasah ditutup, semua tarekat dilarang, adzan diganti dengan bahasa Turki, termasuk penggunaan bahasa arab dan tulisannya yang kemudian diganti dengan tulisan latin.

Hingga muncul beberapa kelompok pergerakan yang datang kepada Said Nursi untuk meminta pendapat dan memintanya untuk turut berjuang dalam rangka merebut kembali hak-hak Islam. Tapi apa kata Said Nursi? Beliau memiliki pandangan lain. Said Nursi berkata, “memberontak kepada negara pada saat ini sama halnya kalau kita melawan sayyidina Abu Bakar, Umar atau para sahabat lain. Apakah kita akan mengangkat senjata untuk saudara-saudara kita sesama muslim, tentu tidak. Senjata kita hanya untuk musuh-musuh Islam, adapun permasalahan dikalangan kita sendiri maka kita harus melakukan perubahan pemikiran”.

Berawal dari pemberontakan yang dipelopori oleh sebuah kelompok yang berasal dari Turki bagian Timur, inilah yang nantinya menjadikan Said Nursi diasingkan. Sebuah kelompok yang kemudian berhasil ditumpas pergerakannya oleh negara, semua pemberontak dihukum mati, Said Nursi pun turut merasakan getahnya. Said Nursi kemudian diasingkan, dipenjara dari satu sel ke sel lainnya meski tidak terlibat dalam pemberontakan. Ini terjadi pada tahun 1926. Di sinilah kemudian Sejarah Risalah Nur dimulai.

Said Nursi diasingkan di sebuah kampung bernama Barla yang jarang diketahui orang-orang, dan hanya sedikit masyarakat yang menghuni tempat tersebut, tentu dengan maksud menjauhkan Said Nursi dari masyarakat atau para pendukungnya. Para tentara rezim ini berharap ketika mereka mengasingkan Said Nursi di tempat ini, Beliau akan kehilangan kemampuannya dan pengaruhnya akan hilang ditengah masyarakat, namun yang terjadi malah sebaliknya. Said Nursi dengan ilham yang Allah swt. berikan tetap mampu menyebarkan cahaya Islam yang berupaya ditutup oleh orang-orang yang anti dengan Islam.

Ketika pemerintahan Turki dipindahkan ke Ankara, rezim sekuler ini kemudian membuat sebuah konsep ketidakpercayaan terhadap hari akhirat. Di saat yang sama Said Nursi menuliskan risalah pertamanya, Al-Hasyr membuktikan bahwa adanya kebangkitan. tentu dengan pembuktian secara rasional, agar bisa menandingi pemahaman anti Islam yang digaungkan rezim sekuler Turki.

Dalam Risalah Al-Hasyr, Said Nursi menyampaikan argumentasinya dengan rasional untuk membuktikan akan adanya hari akhir. Semua hal di dunia ini menghendaki adanya hari akhir, termasuk manusia dengan alat inderanya. Misalnya lidah kita yang dapat menikmati seribu satu rasa, mata yang bisa menikmati seribu satu warna, berikut beberapa alat indera manusia yang memiliki potensinya masing-masing, tapi menurutnya semua indera tadi ini tidak bisa terpuaskan di dunia. Yang bisa memuaskan semua ini adalah di syurga nanti. Ketika misalnya mata bisa melihat tajalli-Nya Allah swt. di situlah Indera mata ini terpuaskan. Jadi semua potensi-potensi yang dimiliki manusia menghendaki adanya akhirat. Said Nursi juga mengakatan bahwa semua sifat-sifat tuhan menghendaki adanya akhirat. Misalnya Ar Razzak (pemberi rezeki). Tentu semua rezeki yang ada di dunia ini bersifat fana, dan rezeki yang asli hanya ada di akhirat. Ketika tuhan dengan maha Razzak-Nya dibawa ke dunia yang fana, maka akan memberikan rezeki kepada para makhluk dunia, tapi apakah Ketika dunia ini nantinya hancur akankah sifat ke-Maha Razzak-Nya tuhan akan hilang pula? Tentu tidak. Tuhan akan selalu memberikan rezeki sebelum dan sesudah hancurnya dunia ini. Maka setelah dunia ini hancur dimana ke-Maha Razzak-Nya tuhan? Ya di akhirat. Fi jannatin ‘ardluhas-samâwâtu wal-ardlu, maka jika hanya ada dunia, semua nama-nama tuhan akan menjadi sia-sia dan mustahil bagi Allah swt. menjadikan namanya sia-sia.

Pada dasarnya, Risalah Nur ditujukan untuk orang-orang awam, yang sudah resah dengan peraturan perundang-undangan yang dikukuhkan oleh rezim sekuler. Hukum yang bersifat memaksa kepada seluruh masyarakat Turki saat itu. Jadi Said Nursi menuliskan Risalah Nur dengan diperkuat beberapa argumen yang rasional. Said Nursi mengatakan bahwa sekarang ini adalah zaman inqodul iman.  Yaitu zaman dimana iman sudah sampai ke tahap yang terancam. Jadi kita membutuhkan argumentasi yang sangat kuat sehingga kita bisa sampai ke tingkatan apa yang beliau sebut sebagai al iman at tahqiq, iman yang argumentar/argumentatif. Jadi apa bedanya dengan iman sebelumnya?

4. PERBEDAAN KUALITAS IMAN DI ZAMAN DULU DAN SEKARANG

Dahulu, orang melewati kesehariannya itu dengan sangat sederhana, bisa jadi dari pagi sampai sorenya itu tidak ada tantangan, tidak ada dosa yang dilakukan. Dizaman ini sangat berbeda, jadi tantangannya sangat berat sehingga membutuhkan iman tahqiqi. Dizaman ini iman taqlidi tidak bisa bertahan, hanya mengandalkan iman taqlidi, maka itu tidak akan bisa bertahan di dunia ini. Keadaan seperti ini pernah dikabarkan oleh nabi sebagaimana dalam hadisnya :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan “Di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia”. [HR. Muslim]

Artinya adalah kita butuh sesuatu yang lebih kuat dari sebelumnya. Dulu kita berperang menggunakan bambu runcing, sekarang kita butuh alat yang hanya sekali tekan sudah bisa mengenai target dengan cepat dan tepat. Senjata kita harus sesuai dengan tantangan yang ada. Dan inilah yang berusaha diwujudkan oleh Said Nursi untuk menjawab tantangan-tantangan baru dihadapan umat Islam.

Apa yang ada dihadapan kita, itu semua adalah dalil akan keberadaan Allah swt. Semua yang kita lihat adalah ciptaan tuhan yang telah dikaruniakan kepada umat manusia untuk diolah. Tembok misalnya, diolah oleh manusia. Padahal tembok dan seluruh partikel-partikel ditembok itu semuanya adalah ciptaan tuhan. Dan semua ciptaan Allah adalah mukjizat. Allah swt. dengan sifat qudrahnya menciptakan sesuatu dan memberinya qudrah. Sekecil akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah, mencari nutrisi untuk kelangsungan hidupnya, tanpa ada kebocoran dan kemudian menghasilkan buah yang bermanfaat untuk makhluk hidup lain. itulah ciptaan Tuhan dan di situ ada qudrah Allah swt.

Seperti halnya partikel udara, nikmat yang paling besar sekaligus gratis. Namun kadang kita lalai untuk mensyukurinya. Said Nursi pernah mengatakan nikmat yang paling besar sebenarnya di atas muka bumi ini adalah nikmat yang bersifat universal yang menjadi dasar kehidupan banyak orang, seperti air, udara, itulah yang seharusnya lebih utama kita syukuri ketimbang apa yang masuk di mulut kita. Partikel udara contohnya, bisa menerima pesan yang tak terhitung jumlahnya, suara yang kita dengar ini merambat melalui partikel udara yang tak terlihat, partikel udara dalam jumlah yang banyak bisa menghancurkan sebuah bangunan. Partikel udara dalam satu waktu bisa menerima dan mengirim banyak pesan dan dalam satu waktu bisa menghancurkan bangunan, kekuatan dari mana itu? Inilah kekuatan yang  Allah berikan. Jadi di setiap ciptaan Allah di situ ada tanda kebesaran Allah swt.

Begitupun dengan penciptaan manusia, Dengan triliunan sel yang berada di tiap-tiap tubuh manusia yang tersusun rapi, bekerja pada tugas dan fungsinya masing-masing. Semuanya kembali kepada tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Maka, cara untuk mendapatkan keimanan yang tahqiqi sebagaimana yang dikatakan oleh Said Nursi adalah kita kembalikan semua fenomena kebesaran Tuhan ini kepadanya. Apa yang kita lihat ini semuanya adalah cerminan dari asmaul husna. Bahkan kita pun adalah cermin dari asmaul husna. Manusia adalah makhluk Allah yang paling bisa menjadi cerminan asmaulhusna, dan Nabi Muhammad saw. adalah cerminan yang paling besar, manusia yang paling bisa mencerminkan sifat-sifat Allah swt.

PERTANYAAN:

1.Apa misi yang dibawa kitab Risalah Nur?

Jawaban:

Ust. Mahkamah menyebutkan sedikit dari bagian kitab risalah yang mana Said Nursi berkata bahwa perumpamaan dunia Islam itu sepert sebuah rumah. Dan risalah ini bukan untuk memperbaiki keretakan-keretakan di rumah itu. Juga bukan memperbaiki bagian kecil rumah itu. Melainkan memperbaiki keretakan besar dunia Islam, dan merenovasi benteng besar Islam yang satu batunya itu seperti gunung. Tidak memperbaiki pikiran seseorang tententu tapi lebih kepada cakupan masyarakat yang lebih luas. Said Nursi dengan sangat yakin mengatakan bahwa Al-Quran yang turun di zaman Nabi yang berhasil menumbangkan dua negara adidaya besar di zaman itu, mengubah wajah dunia dalam waktu yang sangat singkat. Al-Quran yang bisa melakukan hal tersebut di zaman itu, Al-Quran itu juga yang bisa melakukan itu di zaman sekarang. Jadi untuk mengatasi keretakan ini, maka dibutuhkan argumentasi yang tidak terbantahkan.

2. Kenapa kemudian karya Said Nursi bisa tersebar luas di masyarakat sedang beliau berada dalam pengasingan yang lama, serta penderitaan yang terus ditimpakan bertubi-tubi kepadanya?

Jawaban:

Ust. Mahkamah memberi penjelasan bahwa orang-orang yang membantu Said Nursi adalah orang-orang sederhana, orang-orang awam. Mereka paham dengan risalah beliau kemudian menyalinnya. Risalah itu kemudian dikirim ke sebuah tempat bernama Sparta, dan di sanalah risalah ini kemudian disalin sebanyak-banyaknya dan disebarkan. Ketika rezim sekuler menyita risalah ini dan dibawanya ke pengadilan, didapati hampir mencapai 60.000 examplar salinan dan hanya ditulis tangan. Inilah yang membuat gusar pemerintahan karena jumlah salinan Risalah Nur ini tersebar di mana-mana, Istanbul, Ankara, dan lain lain di semua tempat.

Jadi bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini? Terbitnya kitab Risalah Nur bukan serta-merta membebaskan umat Islam dari belenggu keterpurukan dan kemunduran. Jatuhnya Islam pada masa Khilafah Turki Utsmani merupakan pukulan keras sejarah yang belum ada tanda-tanda kebangkitannya sampai saat ini? Jadi apa solusi dari pemasalahan Islam sekarang ini?

Ust. Mahkamah menceritakan sebuah kisah ketika mufti Mesir Syekh Bakhit, berkunjung ke Istanbul. Ulama di Turki kemudian meminta Syekh Bakhit untuk memberikan pertanyaan kepada Said Nursi. Hal ini karena tidak seorang pun dari mereka yang bisa mengalahkan Said Nursi dalam berargumen. Syekh Bakhit kemudian menemui Said Nursi di dekat masjid Aya Sophia. Syekh Bakhit bertanya, “Bagaimana anda melihat dunia Islam dengan dunia barat?” Said Nursi menjawab bahwa dinasti Turki Utsmani atau dunia Islam mengandung barat dan suatu saat akan melahirkan barat, dunia barat sedang mengandung Islam dan suatu saat akan melahirkan Islam. Syekh Bakhit kemudian merespons dengan jawaban ini dan setuju dengan Said Nursi.

Mengenai keadaan umat muslim sekarang ini, kita harus terima bahwa kita sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, tapi dengan cara seperti itu kita bisa bangkit. Said Nursi adalah orang yang sangat optimis dengan masa depan. Dalam salah satu catatannya beliau menyampaikan innal mustaqbal sayakunu lil Islam, walil Islami wahdahu. Bahwasanya masa depan itu akan menjadi milik Islam, dan hanya Islam sendiri. Karena di masa depan nanti, hakikatlah yang akan berbicara. Jadi kebohongan-kebohongan itu akan terhapus. Ust. Mahkamah melanjutkan, “Ada dua hal dalam Islam yang nantinya akan menjadi pijakan dalam membangun kemajuan. Dua hal itu adalah materil dan spiritual. Inilah yang membedakan Islam dengan dunia barat. Materil hanya dimiliki barat sedang Islam memiliki kedua-duanya. Umat manusia menunggu peran Islam karena yang bisa menyelamatkan kehidupan dunia hanya Islam. Dan ini hanyalah masalah waktu. Berlalunya zaman yang akan mewujudkan kejayaan itu”.

3. Apa makna kata “Nur" dalam konteks Risalah Nur? dan bagaimana cara mengamalkannya  dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban:

Ada banyak alasan beliau memilih kata "Nur" dalam konteks Risalah Nur,diantaranya: beliau terinspirasi dari kata nur; karena Nur mampu menyelesaikan berbagai permasalahan. Di samping itu nama ibu beliau adalah Nuriyah dan guru beliau pun bernama Nur Muhammad. Untuk mengamalkannya kita disarankan untuk membaca kitab Risalah Nur itu sendiri terlebih dahulu.

4.Setiap yang ada  didunia ini akan dikembalikan kepada Allah swt. , sedangkan di dunia ini banyak hal-hal yang tidak masuk diakal,seperti wali Allah. Lalu bagaimana cara beliau memberikan dalil ‘ aqli yang bahkan bisa membungkam para filsuf?

Jawaban:

Beliau menjelaskan bahwa karomah itu adalah sesuatu yang tsabit dan semua karomah  kembali kepada dasarnya yaitu pada mukjizat Nabi. dan pada sejatinya ada qudrah Allah yang membantu mukjizat itu.




Editor: Muhammad Jurais

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Addariah. Designed by OddThemes