Ikatan Alumni Darud Da’wah wal Irsyad atau biasa dikenal dengan kata IADI merupakan oraganisasi almamater yang sudah memasuki masa remaja, sejak berdirinya secara resmi pada tahun 1994 sampai sekarang, IADI masih eksis di kancah masisir. Itu terbukti dari keaktifan IADI di dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang sangat menunjang pendidikan mahasiswa di Kairo, mulai dari kegiatan diskusi (nadwah), seminar, pelatihan, sport day, rihlah, dan sebagainya, itu selalu menjadi program-program utama setiap tahunnya bagi pengurus yang terpilih. Begitu pula IADI yang sudah berusia 29 tahun selalu membuka pintunya lebar-lebar bagi mereka yang ingin berpartisipasi di dalamnya, sehingga IADI tidak pernah merasakan krisis keanggotaan, sehingga regenerasi terjadi tiap tahunnya.
Walaupun secara kasat mata IADI merupakan organisasi almamater DDI tetapi IADI juga menerima mereka yang merupakan alumni pesantren-pesantren yang memiliki hubungan erat dengan DDI seperti: Ponpes Nahdlatul Ulum, HJ. Haniah, Sultan Hasanuddin, dan sebagainya. Dan itu sudah berjalan puluhan tahun dan sudah termaktub di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IADI itu sendiri.
Begitu pula IADI Mesir secara struktural tidak berada di bawah naungan Pengurus Besar DDI sebagaimana organisasi almamater DDI lainnya karena satu dan beberapa hal, meskipun begitu salah satu tujuan IADI adalah melanjutkan misi DDI itu sendiri, selalu menjalin silaturahmi dengan PB DDI, dan beberapa dari pengurus besar DDI merupakan donatur pada kegiatan-kegiatan IADI Mesir.
Organisasi yang lahir pada 1 Desember ini bersifat kekeluargaan, bergerak dalam ranah pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan. Maka tidak dipungkiri dari warganya telah banyak menyelesaikan pendidikannya di universitas Al-Azhar, baik itu program sarjana, magister, terlebih lagi program doktoral, yang kini sudah banyak berkecimpung di masyarakat menyebarkan manhaj Al-Azhar, menjadi dosen di universitas baik di dalam maupun di luar negeri, dan yang lainnya. Itu semua tidak terlepas dari peran IADI itu sendiri, yang selalu memberikan sarana dalam mengembangkan bakat para warganya, dan menjadi tempat latihan sebelum terjun ke masyarakat.
Kini IADI sudah memasuki usia yang matang dan di balik usia tersebut IADI telah melewati masa-masa sulit dan jayanya, baik itu keuangan yang tidak stabil, anggota yang sibuk dengan kegiatan lainnya, hingga menjadi almamater terbaik se-masisir, dan saya yakin bahwa akan selalu ada orang yang tergerakkan hatinya untuk mengurus IADI, baik itu dari warganya ataupun bukan. Semoga di umurnya tersebut IADI semakin bermanfaat bagi warganya secara khusus dan masisir secara umum.
Oleh: Muhammad Idrus, Lc.
Posting Komentar