BREAKING NEWS

Sabtu, 31 Agustus 2019

Nadwah Lughawiyah, 9 Agustus 2019


Pemateri : Achmad Helmi Gustang & Muhammad Fadhil Khair
Materi : Kitab Tafsir Al-munir hal. 865 (paragraf terakhir) - hal. 867
Notulen : Ainul Fahmi Kurniawan
Tempat : Kediaman Ustaz Ramadlan

• I'rab" ليلتئذ "

ليلة : ظرف زمان منصوب
إذ : طرف لما مضي من الزمان مبني علي السكون في محل حر مضاف إليه و حرك بالكسر لإلتقاء الساكنين والتنوين في آخره عوض عن جملة

*Adapun arti dari kata "ليلتئذ" adalah 'Pada malam ia membaca surah Al-ikhlas tsb.'

*Adapun kata روی dimajhulkan harus menyertakan setelahnya عن seperti (رُوْیَ عن الإمام أحمد) dan jika di ma'lumkankan (رَوَی الامام اخمد)

*Kata "أيوب" dijar dengan fathah karena Trmsuk ممنوع من الصرف dengan 2 illat yaitu alamiyah dan ajm.

*Adapun semua nama² nabi yang adalah ajm kecuali صالح نوح شعيب محمد لوط هود yg bisa disingkat (صن شملة)

*Perbedaan antara "أحدكم" dan "أحد منكم", kadang kala pada أحدكم itu setelahnya tidak membutuhkan  فاء الجواب , berbeda dengan أحد منكم membutuhkan فاء الجواب.

*ضمير الشأن هو ضمير يتقدم الجملة لتفسيرها
Contoh : زيد هو الكريم

*Kata "الصمد" dalam kalimat ( الله الصمد ) berbentuk Ma'rifah, dan berkedudukan khabar, sedangkan asal dari mubtada' itu ma'rifah dan khabar itu nakirah. Namun, ada 2 keadaan  khabar menjadi ma'rifah sebagaimana yang disebutkan dalam kitab "تمهيد القواعد بشرح تسهيل الفوائد "keadaan itu yakni:


1. أن يكون معروفا  (sudah diketahui atau dikenal)
Kita sudah ketahui dan ma'lum bahwa satu²nya tempat bergantung hanyalah kepada Allah, maka khabar dsni berbentuk Ma'rifah.

2. أن يؤمن التباس الخبر بالوصف (agar tidak terjadi kebingungan antara khabar dan sifat)

Wallahu a'lam

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Addariah. Designed by OddThemes